Sudah lama saya tidak menulis tugas sofskill lagi, yup sekarang saya sudah memasuki semester 5, di semester 5 ini saya mendapatkan mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjenis softskill. Pas pekan kedua kuliah, si dosen langsung memberikan tugasnya yang pertama.
Oke pada kesempatan kali ini saya kan membahas sedikit mengenai perkembangan Bahasa Indonesia itu sendiri. Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik juga harus mengetahui perkembangan dari bahasa yang kita gunakan di kehidupan sehari-hari. Ya semoga kita sebagai penerus bangsa dapat menghargai dan mencintai Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia
Contoh perkembangan negatif bahasa indonesia saat ini adalah dari segi penulisan, kata “sangat” sengaja diubah menjadi kata “beud”. Hal inilah yang menjadi unik di kalangan remaja saat ini. Remaja lebih sering mengubah bahasa yang seharusnya mudah dipahami menjadi bahasa alay yang sulit untuk dimengerti sehingga diperlukan beberapa kali ketelitian untuk memahaminya.Situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter mempunyai peran yang cukup penting dalam penyebaran bahasa alay seperti kata “beud” di lingkungan remaja. Remaja menggunakan media semacam situs jejaring sosial sebagai tempat untuk mendemokrasikan kata-kata sesuka hati dan disusun secara individual.
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang
digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan
sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan
sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa
manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia
menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa
juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa
nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
Perkembangan Bahasa Indonesia
- Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuno) sebagai bahasa kenegaraan.
- Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.
- Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor
- Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunyaMalay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
- Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen
- Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
- Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar.
Contoh perkembangan negatif bahasa indonesia saat ini adalah dari segi penulisan, kata “sangat” sengaja diubah menjadi kata “beud”. Hal inilah yang menjadi unik di kalangan remaja saat ini. Remaja lebih sering mengubah bahasa yang seharusnya mudah dipahami menjadi bahasa alay yang sulit untuk dimengerti sehingga diperlukan beberapa kali ketelitian untuk memahaminya.Situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter mempunyai peran yang cukup penting dalam penyebaran bahasa alay seperti kata “beud” di lingkungan remaja. Remaja menggunakan media semacam situs jejaring sosial sebagai tempat untuk mendemokrasikan kata-kata sesuka hati dan disusun secara individual.
Sumber :