Mereka semua datang dari desa yang mengharapkan kondisi ekonomi mereka lebih baik, mereka rela melakukan apa saja. Padahal tidak menjamin hidup di Jakarta itu pasti bisa sukses.
Pengemis-pengemis, anak-anak yang membawa alat musik di tangannya, ibu-ibu yang membawa bayi dan mangkuk plastik serta bermuka memelas, juga bapak-bapak yang mempunyai luka menjijikkan di kakinya, semuanya adalah pengemis. Ya, pengemis yang mengharap belas kasihan orang yang menaiki mobil. Banyak orang yang memberi mereka uang, tetapi banyak juga yang tidak.
Padahal, belum tentu luka itu adalah luka sungguhan. Di televisi, banyak acara-acara yang memperlihatkan bahwa luka para pengemis itu palsu. Mengapa mereka mencoba menipu para pengemudi kendaraan yang lewat? Itulah pertanyaan yang ditanyakan oleh para penonton acara televisi tersebut. Banyak yang menjawab: "Yah, mereka kan mau mendapat keuntungan sebanyak- banyaknya dengan membuat iba si pengguna jalan." Apakah benar? Mereka memang membutuhkan uang, tetapi janganlah berbuat seperti ini. Menipu orang bukan perbuatan baik.
Hal yang satu ini amat sangat dirisaukan oleh masyarakat. Hal ini adalah pencopetan dan penodongan. Ya, banyak sekali pencopetan terjadi di Jakarta. Penodongan juga kerap kali terjadi. Lagi-lagi pertanyaan mengapa yang keluar. Mengapa sampai begini? Ya lagi-lagi karena masalah ekonomi! Baru datang ke Jakarta, tidak mendapat pekerjaan, tidak ada jalan lain, lalu mencopet, menodong dan merampok.
Masalah-masalah yang tersebut di atas hanya sekedar contoh kecil dari masalah sosial yang ada di Jakarta. Saya mengharapkan masalah ini musnah sedikit demi sedikit.
Solusinya, pemda DKI harus lebih perhatian. Berikan mereka keahlian, sekolahkan mereka dengan gratis supaya mempunyai skill. Adain razia KTP supaya bisa tau penduduk gelap.
Pengemis-pengemis, anak-anak yang membawa alat musik di tangannya, ibu-ibu yang membawa bayi dan mangkuk plastik serta bermuka memelas, juga bapak-bapak yang mempunyai luka menjijikkan di kakinya, semuanya adalah pengemis. Ya, pengemis yang mengharap belas kasihan orang yang menaiki mobil. Banyak orang yang memberi mereka uang, tetapi banyak juga yang tidak.
Padahal, belum tentu luka itu adalah luka sungguhan. Di televisi, banyak acara-acara yang memperlihatkan bahwa luka para pengemis itu palsu. Mengapa mereka mencoba menipu para pengemudi kendaraan yang lewat? Itulah pertanyaan yang ditanyakan oleh para penonton acara televisi tersebut. Banyak yang menjawab: "Yah, mereka kan mau mendapat keuntungan sebanyak- banyaknya dengan membuat iba si pengguna jalan." Apakah benar? Mereka memang membutuhkan uang, tetapi janganlah berbuat seperti ini. Menipu orang bukan perbuatan baik.
Hal yang satu ini amat sangat dirisaukan oleh masyarakat. Hal ini adalah pencopetan dan penodongan. Ya, banyak sekali pencopetan terjadi di Jakarta. Penodongan juga kerap kali terjadi. Lagi-lagi pertanyaan mengapa yang keluar. Mengapa sampai begini? Ya lagi-lagi karena masalah ekonomi! Baru datang ke Jakarta, tidak mendapat pekerjaan, tidak ada jalan lain, lalu mencopet, menodong dan merampok.
Masalah-masalah yang tersebut di atas hanya sekedar contoh kecil dari masalah sosial yang ada di Jakarta. Saya mengharapkan masalah ini musnah sedikit demi sedikit.
Solusinya, pemda DKI harus lebih perhatian. Berikan mereka keahlian, sekolahkan mereka dengan gratis supaya mempunyai skill. Adain razia KTP supaya bisa tau penduduk gelap.