Selasa, 04 Januari 2011

Bulan Desember 2010 kemarin. Timnas Indonesia telah mengikuti kompetisi AFF Suzuki Cup 2010 dan harus puas menempati posisi runner-up setelah kalah agregat 4-2 melawan Malaysia. Leg1 Indonesia kalah 3-0 di bukit jalil, Kuala lumpur dan Leg2 menang 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Berdasarkan judul artikel ini, memang kekalahan atau tidak konsistennya Timnas Indonesia di akibatkan oleh PSSI yang ketua umumnya adalah seorang mantan NAPI. Si N.H sang ketua umum PSSI itu pernah melakukan tindak korupsi.

Para supporter Indonesia merasa senang karena Timnas bermain cukup baik/ada peningkatan. Pertandingan pertama melawan Malaysia menang 5-1, kedua melawan Laos menang 6-0, ketiga melawan Thailand menang 2-1. Di semifinal menang agregat 2-0 melawan Filipina, tapi sayang karena ulah PSSI itulah Timnas Indonesia kandas di final.

Banyak sekali dosa-dosa *baca: kesalahan* yang dilakukan oleh PSSI. Masih ingat pas sebelum pertandingan di bukit jalil? mereka para pemain Timnas diundang menjamu makan malam bersama orang terkaya di Indonesia A.B, dan di ajak jalan-jalan yang bertujuan untuk solat istighosah, pelatih Alfred Riedl pun tidak setuju!. Sebenarnya tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai kegiatan POLITIK pejabat ga ngerti BOLA!! yaa Timnas Indonesia telah di politisasi oleh N.H dan A.B . Mereka pejabat itu CARMUK, CAPER atau apalah dari kebangkitan sepak bola Indonesia.

Saya pikir, belum juga juara, udah di ajak makan malam. Dan seharusnya pemain Timnas itu dikarantina, istirahat, di berikan motivasi yang kuat dan latihan lebih giat lagi untuk menghadapi final. Tidak seharusnya di ajak ke Jawa untuk solat istighosah. Solat istighosahkan bisa dilakukan di Aula Hotel bersama jajaran pengurus PSSI lainnya, ini malah jauh-jauh ke Jawa.

Kesalahan PSSI yang lain adalah tidak profesionalnya PSSI dalam hal penjualan tiket. Banyak kesemerawutan penjualan tiket. Sampai memakan korban meninggal. Kurangnya aparat keamanan yang mengamankan loket-loket penjualan, kurangnya loket yang tersedia. Lebih efisien lagi jika semua tiket bisa di jual Online, jangan hanya tiket VVIP dan VIP saja.

Tapi saya bangga dengan Timnas Indonesia karena sudah memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Dan juga para supporter yang berbesar hati menerima kekalahan, bisa sportif tidak anarkis. Saatnya revolusi PSSI! maju terus sepak bola Indonesia!

HIDUP GARUDA !!